Target Bertahan di Liga 1, Malut United Keluhkan Masalah Calo Tiket

Share:

 SATUMALUKU.ID – Masalah penjualan tiket menjadi sorotan serius bagi manajemen Malut United di tengah upaya klub untuk bertahan di Liga 1 musim ini. 

Direktur Teknis Malut United, Asghar Saleh, menyampaikan keluhan terkait keberadaan calo yang menyebabkan tiket habis sebelum pertandingan dimulai, sehingga banyak suporter tidak kebagian tiket.

"Tiket sebagian besar dijual online melalui aplikasi BRImo. Sistemnya adalah siapa cepat, dia dapat. Jika ada isu calo, kami minta dilaporkan dengan bukti kepada pihak berwenang," ujar Asghar akhir pekan lalu.

Ia juga menjelaskan, kapasitas Stadion Gelora Kie Raha (GKR) hanya mampu menampung 9 ribu penonton, namun sesuai regulasi, hanya 80 persen dari kapasitas stadion yang boleh dijual.

“Tahun depan, kami menargetkan peningkatan kapasitas stadion, termasuk mengganti tiang lampu besar agar area tribun bisa diperluas,” ungkapnya.

Manajemen berharap dukungan dari berbagai pihak untuk menjaga keberlanjutan Malut United sebagai klub kebanggaan masyarakat Maluku Utara.

Tindakan Tegas terhadap Calo

Penasihat Malut United, Kombes Pol. Murry Miranda, menegaskan pihaknya tidak akan segan-segan menindak tegas calo tiket yang membuat resah masyarakat. 

Ia menyebut dugaan praktik calo tiket telah menjadi pembahasan serius di internal manajemen klub.

“Masyarakat tidak kebagian tiket karena ada oknum yang memborong habis tiket, baik secara online maupun di tempat. Dugaan ini bukan hanya saat laga melawan Persija Jakarta, tetapi juga saat menghadapi Dewa United dan PSM Makassar,” kata Murry di Ternate.

Murry memastikan pihaknya akan mengambil langkah tegas jika ada bukti kuat yang mengarah ke oknum tertentu, termasuk jika melibatkan steward atau petugas pengamanan stadion.

“Jika ada steward yang terlibat, kami akan memberhentikannya dan memproses sesuai aturan. Kami tidak mentolerir praktik seperti ini,” tegas Murry.

Ia meminta masyarakat yang menemukan keberadaan calo tiket untuk melapor kepada panitia atau bagian pengaduan di stadion.

"Silakan foto nomor rompi steward yang diduga terlibat. Itu akan menjadi dasar kuat untuk tindakan lebih lanjut. Sebagai aturan, satu orang hanya boleh membeli dua tiket, tidak lebih,” tambahnya.

Masalah ini menjadi perhatian serius karena tingginya antusiasme masyarakat untuk menyaksikan pertandingan Malut United di Stadion Gelora Kie Raha. 

Manajemen berkomitmen untuk menciptakan sistem penjualan tiket yang lebih transparan dan adil di masa mendatang. (Mars)

Share:
Komentar

Berita Terkini