.jpeg)
SATUMALUKU.ID -- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku menyatakan sejumlah spesies laut di wilayah tersebut kini menghadapi ancaman kepunahan.
"Spesies yang dilindungi dalam status kritis itu antara lain, penyu dugong, pari, hiu, dan biota laut lainnya," Kepala DKP Maluku, Erawan Asikin, di Ambon, Senin. (30/12/2024).
Terkait hal ini, DKP Maluku mengajak masyarakat untuk lebih sadar dalam menjaga kelestarian spesies laut yang dilindungi.
"Peran masyarakat dan nelayan sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup ekosistem laut," ujar Erawan.
Erawan menjelaskan upaya pelestarian spesies laut yang dilindungi tidak hanya berdampak positif pada keberlanjutan ekosistem, tetapi juga memiliki manfaat besar bagi kehidupan manusia di masa depan.
Sebagai langkah nyata, DKP Maluku telah melaksanakan sosialisasi terkait perlindungan biota laut yang dilindungi di lima kecamatan di Kabupaten Buru, yakni Kecamatan Air Buaya, Fenaleisela, Waplau, Lilialy, dan Namlea.
Menurut Erawan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya melindungi spesies laut yang terancam punah, serta menjaga kelestarian sumber daya laut.
"Sosialisasi ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan kesadaran kolektif dan komitmen bersama dalam menjaga keanekaragaman hayati perairan di Maluku," katanya.
Wilayah perairan Buru Utara yang akan menjadi kawasan konservasi perairan juga menjadi fokus perlindungan.
“Kami berharap masyarakat dapat memahami pentingnya menjaga keanekaragaman hayati laut kita," tambahnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut DKP Maluku, Ali Tualeka, turut menjelaskan perlindungan spesies laut yang dilindungi memiliki dampak signifikan bagi keberlanjutan sektor perikanan.
“Dalam sosialisasi ini, masyarakat diingatkan untuk ikut serta menjaga keberadaan spesies laut yang terancam punah," ujar Ali.
DKP Maluku berharap upaya ini mampu mendorong masyarakat dan nelayan untuk berperan aktif dalam melestarikan ekosistem laut demi generasi mendatang. (Tyo)
.jpeg)
.jpeg)
.jpg)
