BMKG Ternate Peringatkan Cuaca Ekstrem di Malut 30 Januari–5 Februari 2025

Share:


SATUMALUKU.ID
– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ternate mengingatkan masyarakat Maluku Utara (Malut) mengenai potensi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi dalam periode 30 Januari hingga 5 Februari 2025. 

Cuaca ekstrem ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Kepala BMKG Ternate, Sakimin, dalam keterangannya di Ternate pada Kamis (30/1), menjelaskan kondisi cuaca ekstrem dipicu oleh pola konvergensi pertemuan dan belokan massa udara. 

Selain itu, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang ekuatorial Rossby turut berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Malut.

Secara umum, selama periode tersebut cuaca di Maluku Utara diperkirakan berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat terjadi secara fluktuatif pada siang, sore, malam, dan dini hari.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak turunan dari cuaca ekstrem ini, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, serta angin kencang yang dapat membahayakan aktivitas sehari-hari.

BMKG mencatat bahwa selama periode 30-31 Januari 2025, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Sula.

Sementara itu, pada periode 1-2 Februari 2025, wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat meliputi Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah, dan Kabupaten Halmahera Selatan.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti perkembangan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG guna mengantisipasi potensi dampak dari cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi. (Mars)

Share:
Komentar

Berita Terkini