SATUMALUKU.ID -- Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku tengah menyiapkan sistem pembayaran retribusi secara digital atau non-tunai pada destinasi wisata yang dikenal dengan nama Parnona Dewi di 11 kabupaten/kota di provinsi tersebut.
Plh Kepala Dispar Maluku, Muddin Wael, di Ambon, Kamis (tanggal), mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong penerapan sistem ini di seluruh daerah untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan retribusi wisata.
“Ada saran agar sistem retribusi non-tunai ini diterapkan di semua kabupaten/kota. Saat ini, beberapa dinas pariwisata daerah sudah mulai berkoordinasi untuk merealisasikannya,” ujarnya.
Dispar Maluku menargetkan Parnona Dewi dapat diterapkan di seluruh daerah pada 2025.
Menurut Muddin, sistem ini penting untuk memastikan pemasukan retribusi masuk secara teratur serta mencegah potensi kebocoran pendapatan daerah.
“Kami masih terus berkoordinasi, karena banyak destinasi wisata yang dikelola oleh pihak ketiga. Penerapan sistem ini harus dilakukan dengan baik agar semua pihak bisa menyesuaikan,” tambahnya.
Adapun penerapan sistem pembayaran digital bertujuan untul meningkatkan kenyamanan wisatawan dengan transaksi yang lebih praktis dan aman.
Mempercepat proses pembayaran, sehingga wisatawan tidak perlu membawa uang tunai.
Mendukung program digitalisasi ekonomi yang sedang digencarkan di Maluku dan meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan daerah.
“Kami ingin memberikan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan serta memastikan pengelolaan destinasi wisata lebih optimal dan akuntabel,” pungkas Muddin.
Dengan langkah ini, diharapkan sektor pariwisata Maluku semakin berkembang dan memberikan kontribusi lebih besar bagi perekonomian daerah. (Tyo)