SATUMALUKU.ID -- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali melaporkan bahwa aktivitas kegempaan Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku
Utara, masih terjadi pada Jumat (31/1/2025) dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIT.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu, Rivaldi Hasan, mengungkapkan berdasarkan hasil pemantauan, Gunung Ibu mengalami 11 kali letusan dengan kolom abu mencapai ketinggian 400 hingga 600 meter berwarna kelabu.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 18 hingga 28 mm dan durasi 38 hingga 76 detik.
“Kegempaan lain juga terjadi, di antaranya gempa hembusan sebanyak 28 kali, gempa harmonik 6 kali, gempa vulkanik dangkal 73 kali, gempa vulkanik dalam 1 kali, dan gempa tektonik jauh 5 kali,” jelas Rivaldi.
Meski kini dengan status Level III (Siaga), masyarakat dan wisatawan dilarang beraktivitas dalam radius 4 km serta perluasan sektoral sejauh 5 km ke arah bukaan kawah bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker), dan mata (kacamata),” imbau Rivaldi.
Selain itu, Rivaldi menekankan pentingnya menjaga kondusivitas masyarakat dengan tidak menyebarkan hoaks serta tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat diminta selalu mengikuti arahan resmi dari pemerintah daerah terkait perkembangan aktivitas gunung api.
“Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat diharapkan terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau Pos Pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici untuk mendapatkan informasi terbaru,” tutupnya.
Masyarakat di sekitar Gunung Ibu diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi instruksi resmi guna menghindari risiko bencana yang lebih besar. (Tyo)