SATUMALUKU.ID - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Maluku Utara (Malut) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk menjaga kerukunan dan kedamaian menjelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilkada Malut 2024.
Ketua FKUB Malut, Adnan Mahmud, menegaskan pentingnya menjaga stabilitas dan keharmonisan di daerah yang dikenal sebagai "Bumi Moloku Kie Raha."
Hal ini bertujuan agar suasana keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap terjaga.
“Sebagai masyarakat Malut yang agamis dan berbudaya, mari kita menjaga suasana rukun, damai, dan harmonis. Hindari perpecahan serta jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu SARA yang dapat merusak hubungan antarwarga,” ujar Adnan Mahmud di Ternate, Jumat (26/1/2025).
Adnan mengajak seluruh masyarakat untuk menyikapi pesta demokrasi lima tahunan ini dengan kegembiraan dan semangat kebersamaan.
Ia menekankan pentingnya menerima hasil putusan MK dengan lapang dada sebagai bentuk penghormatan terhadap proses demokrasi.
“Apapun hasil dari putusan MK nanti, mari kita terima dengan lapang dada sebagai bagian dari proses demokrasi yang kita jalani bersama,” tambahnya.
Ia mengutip falsafah hidup masyarakat Maluku Utara, Marimoi ngone foturu-masidika ngone foruru (Bersatu kita kuat, bercerai kita runtuh), sebagai pedoman dalam menjaga persatuan di tengah dinamika demokrasi.
FKUB juga menegaskan penolakan terhadap segala bentuk isu SARA yang dapat dimanfaatkan untuk memecah belah masyarakat.
Adnan mengimbau masyarakat agar melapor kepada aparat jika menemukan indikasi gangguan keamanan berbasis sentimen agama.
“Menjaga kedamaian adalah tanggung jawab kita bersama. Kami mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika ada potensi gangguan keamanan yang dapat memicu konflik,” jelasnya.
Imbauan ini disampaikan usai rapat koordinasi FKUB kabupaten/kota se-Provinsi Malut.
FKUB berharap masyarakat tetap menjaga hubungan yang rukun, aman, dan damai, mengingat dinamika sosial sering terjadi saat masa krusial politik.
“Imbauan ini menjadi respons atas dinamika sosial yang kerap muncul di masa politik, dengan harapan agar situasi di Malut tetap kondusif dan persatuan masyarakat tetap terjaga,” tutup Adnan. (Tyo)