Berikut adalah draft berita terkait insiden
SATUMALUKU.ID -- Pasca bentrokan di kawasan Tugu Trikora pada Sabtu malam (11/1), tokoh agama di Maluku mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga keharmonisan dan tidak terpengaruh isu-isu yang dapat memecah belah persatuan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku, Abdulah Latuapo, menyerukan agar warga tidak menyebarkan video atau informasi yang dapat memperkeruh suasana.
"Jangan mudah terpengaruh isu yang tidak bertanggung jawab. Mari kita bersama-sama menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin,” ujar Latuapo di Ambon, Minggu (12/1).
Latuapo menyayangkan peristiwa yang terjadi akibat aksi saling lempar antar kelompok remaja.
Dia menegaskan berdasarkan hasil rapat Forkopimda bersama tokoh agama dan masyarakat, insiden tersebut murni tindakan kriminal dan bukan berlatar belakang agama.
Hal senada disampaikan Ketua Sinode GPM, Pendeta Elifas Tomix Maspaitella, yang mengimbau warga untuk menahan diri dan terus menjaga semangat persaudaraan di Maluku.
“Jika ada kesalahpahaman, mari kita selesaikan secara kekeluargaan, bukan dengan kekerasan,” katanya.
Pendeta Elifas juga meminta masyarakat lebih bijak dalam menyikapi permasalahan kecil agar tidak berkembang menjadi konflik besar.
Ia menambahkan, sebagai pemimpin umat, pihaknya berkomitmen membina masyarakat untuk terus mengedepankan kedamaian.
Sementara itu, menurut Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim, keributan bermula dari cekcok antar pemuda yang diduga terlibat balap liar dan mabuk-mabukan di sekitar Tugu Trikora. Peristiwa ini kemudian meluas hingga menyebabkan bentrokan.
“Tiga sepeda motor dan satu bangunan terbakar, beberapa orang terluka akibat lemparan batu,” ungkap Kombes Driyano. Aparat kepolisian bersama TNI telah mengamankan lokasi dan memulihkan situasi yang kini berangsur kondusif.
Untuk mencegah konflik susulan, aparat keamanan dikerahkan di sejumlah titik strategis di Kota Ambon. Polisi juga terus mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam insiden tersebut.
Tokoh agama berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk tetap menjaga kerukunan dan kedamaian di tanah Maluku yang kaya akan toleransi dan persaudaraan. (Tyo)