Pengungsi Erupsi Gunung Ibu Capai Ribuan Jiwa, Posko Pengungsian Ditambah

Share:

Jumlah warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Ibu terus meningkat. 

SATUMALUKU.ID
– Memasuki hari keenam masa tanggap darurat, jumlah warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Ibu terus meningkat. 

Hingga Senin (20/1/2025), sebanyak 1.067 jiwa dari lima desa yang masuk dalam radius bahaya erupsi telah memenuhi sejumlah posko pengungsian yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.

"Jumlah pengungsi hingga pukul 18.00 WIT adalah 1.067 orang," ujar Ketua Tim Posko Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ibu, Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono, yang juga menjabat sebagai Dandim 1501/Ternate.

Penambahan Posko Pengungsian

Meningkatnya jumlah pengungsi membuat tim tanggap darurat menambah posko pengungsian. Dari sebelumnya enam titik, kini bertambah menjadi delapan posko yang tersebar di tiga desa, yaitu:

Desa Tongute Sungi: Terdapat tiga pos pengungsian di gedung gereja tua, SD Inpres, dan kantor desa.

Kemudian desa Akesibu: Empat pos pengungsian di sekolah dasar, gedung SMK, dan gedung gereja tua.

Terakhir di desa Tongute Goin: Dua pos pengungsian di kantor desa dan SD Inpres 25.

Petugas gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD Halmahera Barat terus melakukan pendekatan persuasif dan edukasi kepada warga terkait bahaya di radius erupsi Gunung Ibu. 

Hal ini dilakukan untuk mengatasi penolakan evakuasi dari sejumlah warga di lima desa terdampak.

"Kami selalu menyiagakan personel di enam desa yang terdampak untuk persiapan evakuasi. Sampai saat ini, proses evakuasi masih terus berlangsung," tambah Kolonel Adietya.

Gunung Ibu yang terus menunjukkan aktivitas vulkaniknya menjadi ancaman serius bagi warga di sekitar radius bahaya. Upaya pemindahan dan perlindungan warga menjadi prioritas utama demi keselamatan bersama. (Tyo)

Share:
Komentar

Berita Terkini