SATUMALUKU.ID -- Simon Tahamata lahir di Vught, Belanda, pada 26 Mei 1956. Ia adalah mantan pemain sepak bola profesional Belanda yang berposisi sebagai sayap.
Dikenal karena kecepatan, dribbling, dan kemampuan teknisnya yang luar biasa, Tahamata menjadi salah satu pemain keturunan Maluku paling sukses dalam sejarah sepak bola Belanda.
Nama Simon Tahamata kembali ramai diperbincangkan setelah dikabarkan akan menjadi Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Indonesia.
Spekulasi ini semakin menguat setelah ia kedapatan mengikuti akun Instagram Timnas Indonesia, PSSI, Erick Thohir, serta pelatih dan asisten baru Skuad Garuda, Patrick Kluivert dan Denny Landzaat
Tahamata memulai karier profesionalnya bersama NAC Breda pada 1976. Tiga musim kemudian, ia bergabung dengan Ajax Amsterdam pada 1979 dan meraih kesuksesan besar.
Bersama Ajax, ia memenangkan dua gelar Eredivisie serta satu Piala KNVB. Ia juga menjadi bagian dari tim Ajax yang mencapai semifinal Liga Champions pada 1980.
Setelah enam musim berseragam Ajax, Tahamata melanjutkan kariernya di berbagai klub Eropa, termasuk Standard Liège (Belgia), Feyenoord (Belanda), dan Germinal Ekeren (Belgia). Ia akhirnya mengakhiri karier profesionalnya pada 1996
Di level internasional, Tahamata memperkuat tim nasional Belanda dengan mencatatkan 22 penampilan dan mencetak dua gol. Ia juga menjadi bagian dari skuad Belanda di Piala Eropa 1980.
Setelah pensiun sebagai pemain, Tahamata beralih ke dunia kepelatihan. Ia pernah melatih tim muda Ajax Amsterdam serta menjadi asisten pelatih di beberapa klub Eropa.
Dengan pengalaman dan rekam jejaknya yang gemilang, Tahamata kini berpeluang membawa pengaruh besar bagi perkembangan sepak bola Indonesia jika benar-benar ditunjuk sebagai Direktur Teknik Timnas Indonesia. (Mars)