SATUMALUKU.ID.-- Memasuki puncak arus mudik dan balik Lebaran 2025, kondisi perairan di Maluku menunjukkan perbaikan dibandingkan pekan sebelumnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon melaporkan bahwa tinggi gelombang saat ini lebih terkendali, meskipun masih terdapat beberapa wilayah dengan potensi gelombang sedang.
Berdasarkan rilis BMKG yang berlaku pada 27–30 Maret 2025, pola angin di wilayah Maluku bergerak dari Barat Laut hingga Timur Laut dengan kecepatan berkisar antara 6–30 knot.
Prakirawan BMKG, Suaif Iriyato, menyampaikan bahwa meskipun masih terdapat pengaruh dari Bibit Siklon 92S di selatan Jawa Timur dan 96W di utara Papua Barat Daya.
Dampaknya terhadap perairan Maluku lebih ringan dibandingkan minggu sebelumnya.
Sebelumnya, beberapa titik sempat mengalami gelombang tinggi yang menghambat aktivitas pelayaran.
BMKG mencatat bahwa potensi gelombang dengan ketinggian 1,25–2,5 meter masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah, seperti perairan Kepulauan Sermata-Leti hingga laut Arafuru bagian barat.
Meski kondisi perairan membaik, BMKG tetap mengimbau kewaspadaan bagi pengguna transportasi laut, terutama nelayan dan kapal berukuran kecil.
Kapal nelayan berisiko menghadapi bahaya jika angin mencapai 15 knot dengan gelombang setinggi 1,25 meter.
Sementara itu, kapal tongkang harus mewaspadai angin dengan kecepatan 16 knot dan gelombang 1,5 meter.
Dengan kondisi laut yang semakin stabil, harapan masyarakat untuk mudik dan balik Lebaran dengan aman semakin besar.
BMKG juga mengingatkan para operator transportasi laut dan pihak terkait untuk terus memantau perkembangan cuaca guna memastikan perjalanan yang lancar dan selamat. (Tyo)