SATUMALUKU.ID – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, menggelar pertemuan hangat dengan warga perantau asal Jatim yang bermukim di Kota Ambon, Maluku.
Acara tersebut berlangsung di Gedung Baileo Slamet Riyadi, Korem 151 Binaiya, Selasa (22/4/2025) malam, dalam rangka forum silaturahmi sekaligus penguatan pasar antar daerah.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengungkapkan rasa bahagia dan apresiasinya atas kekompakan serta kontribusi warga Jatim di tanah rantau, khususnya di Maluku.
“Saya bahagia sekali malam ini bisa bersilaturahmi dengan masyarakat Jatim di Ambon. Kehadiran panjenengan semua menjadi penguat strategis dalam membangun sinergi antar daerah,” ujar Khofifah.
Khofifah menekankan pentingnya kolaborasi lintas wilayah di tengah tantangan ekonomi global. Menurutnya, potensi daerah seperti Maluku dan Jawa Timur dapat saling melengkapi dalam berbagai sektor, termasuk perdagangan komoditas.
“Kita banyak membeli rempah dari Maluku, sementara Maluku banyak membeli kopi dari Jatim. Inilah contoh nyata penguatan pasar antar daerah,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyerahkan bantuan tali asih sebesar Rp50 juta kepada Paguyuban Jatim Bersatu Provinsi Maluku sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan sosial dan kekeluargaan di tanah perantauan.
Sementara itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyambut baik kegiatan tersebut. Ia menyebut silaturahmi ini sebagai momentum penting untuk mempererat kekeluargaan dan memperkuat sinergi dalam pembangunan daerah.
“Saya memberikan apresiasi tinggi kepada Paguyuban Jatim Bersatu. Kegiatan ini harus terus dilanjutkan sebagai wadah solid untuk membangun Maluku bersama,” ujar Hendrik.
Ketua Paguyuban Jatim Bersatu Provinsi Maluku, Sugianto, mengungkapkan bahwa jumlah warga asal Jawa Timur di Maluku mencapai 65 ribu jiwa, tersebar di 11 kabupaten/kota.
“Tali silaturahmi tetap terjaga melalui delapan paguyuban yang tergabung dalam Paguyuban Jatim Bersatu Provinsi Maluku,” jelasnya.
Acara berlangsung dalam suasana penuh kehangatan dan rasa kekeluargaan, mencerminkan semangat kolaborasi antara dua daerah yang berbeda, namun saling mendukung untuk kemajuan bersama. (Tyo)