SATUMALUKU.ID -- Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon menurunkan tim untuk memeriksa dugaan penjualan produk makanan kedaluwarsa yang diduga menjadi pemicu kasus diare massal di Pulau Rhun, Kecamatan Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah.
“Kami akan menurunkan tim untuk memeriksa produk kedaluwarsa yang dijual di belasan kios di Pulau Rhun. Hasil pemeriksaan akan kami sampaikan setelah kegiatan dilakukan,” ujar Kepala BPOM Ambon, Tamran Ismail, di Ambon, Selasa (15/4/2025).
Langkah ini diambil setelah BPOM menerima laporan dari tim kesehatan Kabupaten Maluku Tengah yang menemukan sejumlah bahan pangan di kios-kios Pulau Rhun telah melewati batas kedaluwarsa.
Rencananya, tim akan diberangkatkan pada Kamis (17/4), setelah sebelumnya terkendala angkutan menuju Pulau Banda.
Sebelumnya, Camat Banda, Handayani Hassannusi, melaporkan bahwa puluhan warga Pulau Rhun mengalami diare.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan bahwa dari 16 kios yang disisir, 10 di antaranya menjual berbagai jenis makanan pokok yang telah kedaluwarsa.
“Dari hasil pemeriksaan, ditemukan produk makanan dan minuman seperti susu, jajanan anak-anak, bumbu dapur, serta minuman kemasan yang sudah melewati masa kedaluwarsa sejak 2023, 2024, bahkan awal 2025,” jelas Handayani.
Produk-produk tersebut langsung disegel dan diserahkan oleh pemilik kios kepada pihak desa.
Kepala Desa Pulau Rhun, Salihi Surahi, menjelaskan bahwa sebagian besar penjual tidak menyadari bahwa barang dagangan mereka telah kedaluwarsa.
“Ada kemungkinan kelalaian dari penjual yang tidak mengecek tanggal kedaluwarsa saat membeli barang. Selain itu, beberapa kios dicurigai menjual stok lama yang belum laku,” ungkapnya.
Meski demikian, hingga saat ini belum dapat dipastikan apakah seluruh warga yang mengalami diare terinfeksi akibat konsumsi makanan kedaluwarsa dari kios tersebut. Pihak desa, camat, dan tim kesehatan masih terus melakukan pemeriksaan dan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kejadian tersebut.
Diketahui, hingga Selasa (15/4/2025), tercatat sebanyak 46 kasus diare menyerang warga Pulau Rhun sejak Jumat (11/4/2025). (Tyo)