SATUMALUKU.ID -- Gubernur Maluku (Gubmal) Hendrik Lewerissa, bersama Pangdam Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo dan Kapolda Maluku Irjen Pol. Eddy Sumitro Tambunan, menunjukan keprihatinan dan perhatiannya atas konflik yang terjadi di masyarakat, hingga menimbulkan korban jiwa.
Gubmal, Pangdam, Kapolda dan rombongan turun langsung pada Jumat (4/4/2025) untuk menangani konflik yang terjadi antara Desa Sawai, Masihulang dan Rumaolat, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Hadir dalam kunjungan tersebut, Bupati dan Wakil Bupati Malteng, Kapolres Malteng, Dandim 1502/Masohi, Ketua DPRD Malteng dan pejabat TNI Polri maupun tokoh masyarakat, agama, adat dan tokoh pemuda setempat.
Berangkat sejak pukul 07.00 WIT, rombongan menggunakan Kapal Polairud KPC. XVI - 2017 bertolak dari dermaga Pelabuhan Tulehu menuju Pelabuhan Ina Marina, Kota Masohi.
Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan melalui jalur darat ke Desa Masihulan, dengan menempuh waktu selama kurang lebih 7 jam untuk meninjau perumahan warga yang terbakar, dampak dari konflik yang terjadi pada Kamis (3/4/2025).
Setelah peninjauan, Gubernur, Pangdam dan Kapolda bersama rombongan kemudian bertemu warga Desa Masihulan, yang dilanjutkan ke Desa Sawai dan Dusun Rumaolat.
Pada saat bertemu tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga secara terpisah, Gubernur dan rombongan menyampaikan keprihatinannya atas konflik yang menyebabkan terbakarnya perumahan warga, bahkan mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka.
Lewerissa mengungkapkan, kehadirannya bersama Kapolda dan Pangdam XV Pattimura sebagai bentuk hadirnya negara untuk memberikan rasa aman, serta menjamin keamanan pasca terjadinya pertikaian antar desa.
Kapolda Maluku meminta masyarakat, apabila ada permasalahan yang terjadi agar segera dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk diproses secara hukum yang berlaku.
"Tidak boleh melakukan perbuatan melawan hukum atau main hakim sendiri. Permasalahan ini telah menyebabkan satu anggota Polri jadi korban (meninggal) saat bertugas. Korban juga ada masyarakat, sehingga masalah-masalah yang terjadi agar secepatnya disudahi," pinta Kapolda.
Gubernur dan Forkopimda mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menciptakan situasi yang aman dan damai di Bumi Maluku.
"Kita akan dirikan Pos Keamanan bersama sebagai bentuk sinergitas, tetapi masyarakat terutama tokoh masyarakat agar ikut bersama, guna antisipasi hal lain yang terjadi," ungkapnya.
Menurut Kapolda, kesadaran masyarakat adalah kunci utama dalam menjaga situasi Kamtibmas, karena meskipun banyak Pos Keamanan yang dibuat tetapi ketika masyarakat tidak sadar maka tetap menjadi sia-sia.
"Apabila ada tindak pidana segera dilaporkan untuk ditindak lanjuti oleh Polres dan Polda Maluku, tetapi tidak boleh melakukan perbuatan melawan hukum dengan cara main hakim sendiri," ajaknya.
Warga juga diminta untuk menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu negatif yang berseliweran di WAG maupun media sosial.
"Harapan saya, kami hadir untuk mencari solusi dan menjamin rasa keamanan jangan ada kekhawatiran," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Maluku juga menyayangkan konflik yang terjadi antar sesama orang basudara.
"Kedua negeri (Sawai-Masihulan) yang masih memiliki hubungan kekeluargaan," katanya.
Gubernur berharap, masalah yang terjadi adalah untuk yang terakhir karena banyak orang jadi korban.
"Pemprov Maluku dan Kabupaten Malteng akan bertanggung jawab atas seluruh kebutuhan masyarakat dalam hidup keseharian, dan akan membangun kembali pemukiman yang terbakar," katanya.
Masyarakat juga diminta untuk tidak terpancing dengan informasi atau berita hoaks dan bisa langsung mengecek kebenarannya kepada pihak keamanan.
"Secara pribadi dan dalam jabatan sebagai Gubernur Maluku meminta, agar permasalahan yang terjadi adalah terakhir, karena tidak ada manfaatnya dan percayakan penanganan kepada pihak aparat TNI-Polri," pintanya.
Pangdam Pattimura juga mengajak masyarakat untuk selalu kuat dalam bergandengan tangan ketika menghadapi persoalan yang ada.
"Saya harap warga dapat bersama Pemerintah dan TNI-Polri untuk selalu jaga keamanan," harapnya.
Pangdam mengaku, agama manapun tidak mengajarkan bahwa kejahatan dibalas dengan kejahatan.
"Percayakan segalanya kepada pihak keamanan, apabila ada permasalahan segera laporkan sehingga tidak menimbulkan masalah baru," pintanya.
Secara umum, semua pihak yang hadir dalam pertemuan tersebut ingin mengakhiri konflik secara aman dan damai. Mereka juga menginginkan adanya pembangunan Pos PAM TNI-Polri secara permanen.
Situasi sudah kondusif, dihimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu liar yang beredar melalui WAG maupun media sosial.
"Percayakan kepada aparat TNI Polri untuk menangani pertikaian tersebut secara adil sesuai hukum yang berlaku," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama juga Kapolda Maluku, Gubernur Maluku dan Pangdam Pattimura berangkat menuju rumah duka yang ada di Desa Wahai dan memberikan penghiburan dan santunan kepada keluarga yang ditinggal.
Kepada keluarga Aipda Anumerta Husni Abdullah, Kapolda menyampaikan rasa belasungkawa dan rasa kehilangan prajurit bhayangkara terbaik dari Kapolri, serta berpesan apabila ada keluarga almarhum yang ingin menjadi anggota Polri agar diberikan kemudahan. (Pendam Ptm/SM-05)