Pengurus MUI Maluku Dikukuhkan, Pemprov Harap Perkuat Persaudaraan dan Sinergi

Share:


SATUMALUKU.ID
– Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku masa bakti 2024–2029 resmi dikukuhkan dalam acara yang berlangsung di Gedung As-Syariah Masjid Al-Fatah Ambon, Rabu malam (16/4/2025). 

Dikutip dari TribunAmbon, acara pengukuhan sekaligus ta’aruf pengurus baru ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Sadali Ie, yang hadir mewakili Gubernur Maluku.

Dalam sambutannya, Sadali menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Maluku menyambut baik terbentuknya kepengurusan baru MUI Maluku, dan berharap kehadirannya dapat mempererat tali persaudaraan serta kemitraan antarsesama, khususnya dalam bidang keagamaan dan sosial kemasyarakatan.

Pengurus MUI Maluku periode 2024–2029 kini dipimpin oleh Prof. Abdullah Latuapo sebagai ketua.

"MUI adalah wadah pengabdian para ulama dan cendekiawan, yang bertugas melayani umat dan menjadi mitra pemerintah. Ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan," ujar Sadali dalam sambutannya.

Ia menggambarkan hubungan antara pemerintah dan MUI seperti saudara kembar, di mana agama menjadi pondasi dan pemerintah sebagai penjaga. 

Menurutnya, "Yang tidak punya pondasi akan runtuh, dan yang tidak memiliki penjaga akan hilang."

Sadali menekankan pentingnya peran MUI dalam menjaga harmoni umat, bangsa, dan agama, terutama di tengah tantangan globalisasi, serbuan ideologi asing, serta perubahan nilai dan perilaku sosial yang berpotensi menggeser tradisi keagamaan moderat dan toleran di Indonesia.

“MUI harus mampu menjadi pelayan umat dan mitra pemerintah yang menyampaikan kebenaran, bukan sekadar mengikuti arus,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa program-program MUI seperti maklumat, bayan (penjelasan), hingga fatwa (panduan hukum Islam) diharapkan tidak bertentangan dengan ketentuan pemerintah, tetapi justru memperkuat kebijakan yang berlaku demi kemaslahatan bersama.

Gubernur Maluku, melalui pesan yang disampaikan Sadali, menegaskan bahwa MUI harus tetap menjadi pengawal umat dan bangsa, serta berperan aktif membina karakter generasi muda agar tidak mudah terpapar oleh provokasi, hoaks, maupun paham radikal yang mengancam persatuan.

Dalam konteks lokal, Sadali juga menyoroti potensi konflik sosial dan keagamaan di beberapa wilayah di Maluku. Ia mengajak MUI untuk terus menjaga kerukunan, memperkuat dialog antarumat beragama, dan menjadi panutan bagi masyarakat.

"Mari kita tingkatkan komunikasi dan dialog antartokoh agama serta dalam Forum Komunikasi Antarumat Beragama, agar para pemimpin agama benar-benar menjadi perekat persatuan, bukan justru pemecah belah," tegasnya. 

Di akhir sambutannya, Sadali mengajak MUI Maluku untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam mendukung pembangunan daerah, terutama dalam hal fatwa halal-haram, kemaslahatan umat, dan penguatan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat. (Tyo)

Share:
Komentar

Berita Terkini