TNI Dirikan Pos Keamanan di Perbatasan Wilayah Konflik Seram Utara

Share:


SATUMALUKU.ID
Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah mendirikan pos keamanan di wilayah perbatasan antara Desa Sawai, Rumaolat, dan Masihulan, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, pada Sabtu (6/4/2025). 

Pos ini dibangun sebagai upaya menciptakan situasi aman dan kondusif pasca konflik antarwarga yang terjadi pada Kamis, 3 April 2025 lalu.

Dalam insiden tersebut, puluhan rumah di Desa Masihulan dilaporkan hangus terbakar. 

Selain itu, satu anggota Polsek Wahai meninggal dunia akibat terkena tembakan saat bertugas mengamankan lokasi konflik.

Hingga kini, motif di balik konflik tersebut belum diketahui secara pasti. 

Masyarakat di ketiga desa yang terlibat dalam konflik mendesak pemerintah daerah, Pangdam, dan Kapolda untuk segera mendirikan pos keamanan guna mencegah potensi konflik lanjutan.

Menanggapi hal itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa bersama Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir, Pangdam XVI/Pattimura, serta Kapolda Maluku telah turun langsung ke lokasi kejadian. 

Mereka menyampaikan pesan damai kepada masyarakat dan mengajak seluruh pihak untuk menjaga kondusifitas wilayah.

Komandan Kodim 1502/Masohi, Letkol CZI M. Yusup Aksa, dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan patroli di wilayah konflik. 

Ia mengatakan, sesuai arahan Gubernur, seluruh pihak diharapkan dapat menahan diri dan bersama-sama membangun rekonsiliasi demi menciptakan perdamaian yang kolektif di wilayah Seram Utara, khususnya di desa-desa Sawai, Rumaolat, Masihulan, dan Olong.

Gubernur juga menegaskan pentingnya penanganan pasca konflik, termasuk pemulihan kehidupan para pengungsi, keberlanjutan pendidikan anak-anak, serta perbaikan infrastruktur yang rusak akibat kebakaran.

Letkol Yusup Aksa menambahkan, dirinya langsung menginisiasi kegiatan kerja bakti untuk membersihkan puing-puing bangunan yang terbakar di Desa Masihulan, melibatkan 80 prajurit TNI, 10 personel Brimob, serta sekitar 60 warga setempat.

“Inisiatif ini kami ambil untuk segera memulihkan kondisi lingkungan tanpa mengabaikan sekat-sekat antar wilayah seperti Olong dan Rumaolat, Rumaolat dan Sawai, maupun Sawai dan Masihulan hingga Kilo Lima,” jelasnya. (Tyo)

Share:
Komentar

Berita Terkini