Plt Kadis Kesehatan Provinsi Maluku dr Faradillah Attamimi |
satumalukuID - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Faradillah Attamimi menjelaskan masalah utang yang melilit RSUD dr Haulussy menjadi penyebab belum dibayarnya jasa tenaga kesehatan (nakes), dokter maupun pegawai honor yang bertugas di RSUD Dr Haulussy Ambon.
"Kenapa belum dibayar? Karena hutang luar RSUD dr Haulussy Ambon mencapai Rp26 miliar. Makanya jasa medis belum juga dibayar," kata Faradillah Attamimi kepada wartawan, Rabu (20/12/2023).
Menurut Plt Kadis Kesehatan, dengan kondisi keuangan yang tidak stabil itu lah membuat pihak rumah sakit agak kesulitan dalam memenuhi hak jasa medis.
"Belakangan ini RS tak ada keuntungan, malah mengalami sedikit kerugian. Jadi ya seperti itu jadinya," ujarnya
Tak hanya itu, ada juga penyebab lainnya yakni persoalan klaim BPJS yang tidak dibayarkan secara langsung.
Mengingat, sudah ada penentuan waktu tersendiri yang telah ditetapkan untuk pembayaran BPJS.
"Karena kan harus disesuikan dengan tanggal dan waktu yang ditetapkan untuk dilakukan pembayaran BPJS" terangnya.
[cut]
Soal adanya aksi demo yang dilakukan nakes dan tenaga medis, Faradillah mengaku ini bentuk aspirasi yang tentu sangat dimaklumi.
"Karena permintaan mereka juga tidak neko-neko. Ini hanya persoalan manusiawi. Mungkin karena ada komunikasi dan koordinasi tidak terlalu baik makanya mereka jadi kesal dan lakukan demo. Saya maklumi itu," pungkasnya
Diberitakan, puluhan nakes, tenaga medis dan pegawai RSUD RSUD dr Haulussy Kota Ambon melakukan aksi demo, Senin (18/12/2023).
Demo dilakukan buntut dari tidak adanya kejelasan terkait pembayaran jasa pelayanan Tenaga Kesehatan (Nakes) sejak tahun 2020 – 2023.
"Jasa pelayanan yang diatur Perda sudah dibayar. Tapi MCU yang masuk jasa Perda belum dibayar karena terdapat ketidaksesuaian data antara bagian keuangan dengan dokter, perawat dna paramedis," kata salah seorang orator aksi, dr Winnie Leiwakabessy. (aldi)