satumalukuID - Sebanyak 203 mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di 60 perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia.
Menurut Prof Nathelda R Timisela, Ketua Unit Pengelola MBKM Unpatti, mahasiswa Unpatti berkesempatan belajar di 60 perguruan tinggi di Indonesia melalui program PMM.
Selain itu, 72 mahasiswa terlibat dalam program Kampus Mengajar, 51 mahasiswa mengikuti program magang, dan 20 mahasiswa mengambil bagian dalam studi independen bersertifikat.
“Tujuan dari program ini adalah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dapat menjawab tantangan global dan berkontribusi pada pembangunan bangsa,” ujarnya.
Jumlah peserta PMM di Unpatti terus meningkat dari tahun ke tahun, mencapai 865 mahasiswa dari tahun 2021 hingga 2023, yang melibatkan berbagai program seperti Kampus Mengajar, PMM, magang, dan studi independen bersertifikat.
Prof Nathelda menegaskan komitmen Unpatti dalam menghasilkan mahasiswa yang unggul, berbudaya, dan sesuai dengan visi Unpatti.
Dengan menerapkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Unpatti berusaha mempercepat pencapaian mahasiswa yang unggul dan adaptif, serta mampu mengelola wilayah kepulauan secara cerdas dan berkelanjutan.
[cut]
Rektor Universitas Pattimura, Prof Fredy Leiwakabessy, menyatakan bahwa MBKM mendapat perhatian serius dari perguruan tinggi karena dapat terhubung dengan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Institusi.
Ia memberikan apresiasi atas peningkatan program MBKM dan berharap Unpatti dapat mengimplementasikan MBKM mandiri dengan baik, sehingga pertukaran pembelajaran antar program studi dapat terjadi pada tahun akademik 2024.
Rektor juga berharap agar mahasiswa yang mengikuti PMM dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang berguna untuk pengembangan diri mereka di dunia kerja dan masyarakat.(aldi)
